KPU Kabupaten Cianjur Sosialisasikan Pilkada 2020 ke Kelompok Marjinal
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, melaksanakan sosialisasi tatap muka dengan kelompok masyarakat marjinal di Kampung Kuta Kaler RT 04/04, Desa Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Selasa (1/12/2020). Selain menyosialisasikan pelaksanaan Pilkada, KPU juga mengingatkan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan saat pemungutan suara pada Rabu, 9 Desember 2020.
Komisioner Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM KPU Kabupaten Cianjur, Rustiman, S.Pd.I, mengatakan semua elemen masyarakat yang memenuhi syarat sebagai pemilih memiliki hak sama mendapatkan informasi kepemiluan, dalam konteks hal ini Pilkada 2020. Karena itu, KPU merangkul semua elemen maupun komunitas sebagai masyarakat pemilih yang perlu mendapatkan sosialisasi.
“Mari kita datang ke TPS pada 9 Desember 2020 nanti karena akan dilaksanakan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Cianjur,” terang Rustiman, Selasa (1/12/2020).
Agar masyarakat mengetahui calon pemimpin daerahnya lima tahun ke depan, KPU juga menyosialisasikan empat pasangan calon yang akan berkontestasi pada Pilkada serentak 2020 di Kabupaten Cianjur. Seperti diketahui, empat pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Cianjur terdiri dari
pasangan nomor urut 1 yaitu Muhammad Toha dan Ade Sobari (HaDe) dari jalur perseorangan, pasangan nomor urut 2 Oting Zaenal Mutaqin dan Wawan Setiawan (OTW) yang diusung Gerindra dan Demokrat, pasangan nomor urut 3 Herman Suherman dan Tb Mulyana Syahrudin (BHS-M) yang diusung Golkar, NasDem, PDI Perjuangan, PAN, dan PPP, serta pasangan calon nomor urut 4 yaitu Lepi Ali Firmansyah dan Gilar Budi Raharja (Pilar) yang diusung PKB dan PKS.
Rustiman menuturkan, penting juga diketahui masyarakat, Pilkada serentak 2020 bersamaan pandemi covid-19. Karena itu, masyarakat harus mematuhi
penerapan protokol kesehatan secara ketat yang sudah ditetapkan.
“Saat datang ke TPS, masyarakat harus menggunakan masker. Kemudian sebelum mencoblos harus diukur dulu suhu tubuhnya dan mencuci tangan yang tempatnya kami sediakan di setiap TPS. Kami juga akan memberikan sarung tangan plastik bagi setiap pemilih. Setelah selesai mencoblos, nanti jari setiap pemilih akan ditetesi tinta. Bukan dicelupkan. Selesai mencoblos mereka harus kembali mencuci tangan,” ungkapnya.
Rustiman mengapresiasi antusiasme masyarakat yang hadir pada kegiatan sosialisasi. Ini bisa diartikan masyarakat merespons positif kegiatan sosialisasi sehingga KPU pun optimistis tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada 2020 nanti bisa sesuai target.
“Mereka sudah tahu bakal ada Pilkada, tapi belum secara detail. Makanya, tadi kita perkuat lagi sosialisasinya. Pada prinsipnya mereka kami ajak agar pada hari Rabu tanggal 9 Desember 2020 datang ke TPS di masing-masing tempat tinggalnya untuk menyalurkan suara merekan,” pungkasnya.